Senin, 05 Maret 2012

PERCAKAPAN UBIN DAN PATUNG

 Di suatu malam, di dalam sebuah ruangan tempat pameran patung-patung bernilai. Terjadilah percakapan antara ubin dan patung

Ubin : Wah, kamu hebat patung. Dari seharian ini, aku lihat kamu banyak sekali dikagumi oleh para pengunjung. Mereka tidak henti-hentinya mendekat ke arah kamu, melihat-lihat kamu, beberapa mengagumi. Kamu sungguh beruntung sekali dihargai seperti itu.
Patung : Ahh kamu ini. Terimakasih pujian kamu. Sekarang ini memang banyak pujian ditujukan ke saya. Mereka mendekat ke saya, mengagumi saya, menghargai nilai saya. Tapi taukah kamu bagaimana saya dulunya?
Ubin : Kenapa kamu dulu?
Patung :Saya sebetulnya tidak beda dengan kamu dulunya. Kita dibuat dari bahan yang sama. Sama-sama dari marmer. Kita berasal dari sumber yang sama. Bedanya kita di proses yang kita alami.
Ubin : Iya yah, kita memang dari bahan yang sama, dari sumber yang sama. Proseslah yang membuat kita beda, sehingga hasil akhirnya pun beda.
Patung : Betul proses yang kita tempuh berbeda, sehingga hasil akhirnya berbeda. Kamu ketika diambil dari alam, mengalami sedikit pemotongan, cuma dipotong pada 4 sisi. Sedangkan saya, saya mengalami banyak sekali pemotongan, puluhan bahkan ratusan kali tubuh saya ini dipahat, terus diukir. Sakit awalnya, gak enak sekali awalnya, gak nyaman ketika saya melalui proses pemotongan, pemahatan, pengukiran, dipahat bersegi-segi, pada beberapa sudut. Kalo saya bisa teriak, saya mau teriak pada pemahat yang sedang memukulkan pahatnya ke tubuh saya ini,cuma saya gak bisa teriak. Saya nikmatin saja prosesnya. Kadang saya mengalami sakit, kadang juga saya dielus sayang oleh pemahatnya. Begitulah proses yang saya lalui dulunya,dan sekarang akhirnya membentuk saya seperti ini. Sekarang saya menjadi suatu bentuk patung pahatan yang begitu indah, begitu dikagumi oleh orang-orang yang melihat saya, begitu dinilai tinggi. Ini semua karena saya sudah melalui prosesnya.
Ubin : Iya ya, kamu sudah melalui begitu banyak prosesnya. Sedangkan saya cuma melalui sedikit sekali prosesnya, dipotong cuma pada 4 sisi. sedangkan kamu banyak sekali. Wajar saja kamu begitu dikagumi, begitu bernilai. Beda dengan aku ini, yang sekarang tiap kali diinjak-injak ketika orang lain malah melihat dan mengagumimu.

Nah, dari artikel motivasi ini, dapat kita petik hikmahnya bahwa untuk menjadi sesuatu/ seseorang bernilai tinggi atau sukses nama lainnya, kita haruslah melewati prosesnya. Karena ini memang sudah satu paket. Mau sukses, harus menjalani prosesnya. Proses ini mungkin terasa gak nyaman awalnya, karena memang terkadang kita harus melakukan sesuatu di luar zona kenyamanan kita. Awalnya gak nyaman, namun ketika kita mulai melakukannya, lama-lama pasti akan terbiasa juga, dan akhirnya menjadi suatu kebiasaan. Setelah menjadi suatu kebiasaan, tentukan lagi tujuan yang lebih tinggi, bayar lagi prosesnya. Hingga akhirnya mencapai suatu kualitas hidup yang kita inginkan.

Semoga artikel ini bisa menjadi sumber motivasi buat anda yang sedang meraih impian-impian anda. Yakinlah selalu, bahwa Anda pasti akan mendapatkan bayaran dari Tuhan ketika anda mau membayar harga yang sudah ditentukannya. Hukum Universal selalu berlaku bagi siapa saja, dimana saja, kapan saja.

0 komentar:

Get Free Shots from Snap.com